Senin, 02 November 2009

Sejarah Animasi

Abad 19 banyak dikatakan sebagai abad ilmu pengetahuan. Banyak sekali penemuan dalam bidang fisika dan optik. Pada tahun 1824, Peter Mark Reget meneliti kemampuan menangkap gerak mata kita atau disebut Presistence of vision. Peter mengungkapakan bahwa mata sehat dapat menangkap 9 kedipan yang beruntun secara berurutan. Contohnya, kalau kita berada dalam ruangan yang disinari lampu neon, mata kita sebenarnya berkedip. Kalau teidak percaya, coba deh kita dekatkan tangan kita pada cahaya lampu neon, seoalah kita akan menangkap tangan kita bergerak. Ini adalah efek yang ditimbulkan dari kedipan lampu neon tersebut. Padahal kalau kita saksikan secara bagaimanapun, kita akan melihat lampu tersebut terus menyala tanpa berkedip, sesungguhnya mata kitalah yang tidak mampu untuk melihat kedipan lampu neon tersebut.

Kemudian pada tahun 1832 seorang ahli sain belgia Joseph Plateu menciptakan Penakistiscope. Yakni sebuah cakram yang disekeliling putarnya diberi gambar-gambar yang menggambarkan gerak, serta lubang-lubang yang dbuat secara teratur untuk mengintip. Dengan cara memutar cakram didepan cermin sambil kita melihat pada lubang-lubang kecil tersebut, gambar yang terdapat pada cakram tersebut akan terlihat bergerak. Lalu Penakistiscope dianggap sebagai awal konsep pada pembuatan animasi oleh para animator hingga saat ini.


Minggu, 01 November 2009

Animasi

Animasi atau lebih akrab disebut film animasi adalah, film yang merupakan dari hasil pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak.
Film animasi berasal dari dua disiplin, yaitu film yang bearakar dari dunia fotografi dan animasi yang berakar pada dunia gambar. Sedangkan pengertian animasi secara khusus yang terdapat dalam ensiklopedi Americana adalah
"Animated, a motion picture consisting of series of individual hand-drawn sketches, in which the positions or gestures of the figures of are varied sligthly from one sketch to another. Generally, the series is film and, when projected on screen, suggest that figures are moving".
A
nimasi, seperti halnya film hidup, dimungkinkan adanya perhitungan kecepatan film yang berjalan berurutan antara 18-24 gambar tiap detiknya.

Gambar yang diproyeksikan ke layar sebenarnya tidak bergerak, yang terlihat adalah gerakan semu, terjadi pada indera kita akibat dari perubahan kecil satu gambar ke gambar yang lain. Adanya fenomena yang terjadi saat kita melihat, disebut persistence of vision sehingga menghasilkan suatu ilusi gerak pada pandangan kita. Berbeda dengan film hidup, gambar diambil dari pemotretan objek yang bergerak, lalu dianalisis satu-persatu menjadi beberapa gambar diam pada tiap bingkai pita seluloid. Sedangkan film animasi, gerak gambar diciptakan dengan menganalisis gambar per gambar atau kerangka demi kerangka oleh animator, lalu direkam gambar demi gambar atau gerak demi gerak menggunakan kamera stop-frame, kamera yang menggunakan mesin penggerak frame by frame, yaitu alat penggerak pita seluloid bingkai per bingkai, dengan perhitungan waktu untuk tiap satu detik dibutuhkan 24 bukaan bingkao kamera untuk merekam gambar dan gerak ke pita seluloid.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com