Produk deterjen yang beredar di pasaran bisnis Indonesia muncul dengan berbagai merek yang berbeda sehingga menimbulkan persaingan antar merek menjadi sangat ketat. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk melangsungkan dan memenangkan persaingan bisnis tersebut. Beberapa strategi yang dapat digunakan sebagai solusi adalah konsep Segmentation, Targetting dan Positioning. Konsep ini digunakan untuk menentukan segmentasi konsumen deterjen berdasarkan preferensi terhadap atribut produk beserta karakteristiknya. Analisis kelompok metode K-means digunakan untuk menentukan jumlah segmentasi kemudian analisis metode silang untuk menentukan karakteristik konsumen tiap segmen. Strukutur preferensi dapat diketahui dengan metode Thurstone's case. Sedangkan peta posisi dapat digambarkan dengan metode Biplot.
Penelitian ini menghasilkan 4 segmen dimana hanya variabel perilaku yaitu majalah atau tabloid yang sering dibaca dapat menjelaskan perbedaan antar segmen. Konsumen dari 4 segmen tersebut mendapatkan atribut daya cuci bersih sebagai atribut yang paling dipentingkan dalam memilih produk deterjen sedangkan iklan dan kemasan menjadi atribut yang paling tidak dipentingkan. Peta persaingan menunjukkan bahwa deterjen Soklin Higienis, Surf Tanpa Bintik, Surf Bintik Biru, Surf Jeruk Nipis, Daia dan B-29 diposisikan hampir sama karena memiliki kelebihan hemat, harum, busa melimpah dan harga terjangkau. Selain itu, Daia dan B-29 mempunyai kemasan dan iklan menarik. Sedangkan Rinso Excel, Rinso Anti Noda, Rinso Warna, Attack Double Enzym, Attack Color dan Soklin Power diposisikan hampir sama karena atribut yang memiliki kelebihan daya cuci bersih, cepat menghilangkan noda dan warna tetap cemerlang.
Category
- ITS Community (1)
- TeknoInfo (1)
About Me
- Anak Hilang
- sangat suka men bola,,padahal standar2 aja..suka berteman dan terus brteman,,gw supel dan ga neko2,,standar lelaki normal pada umumnya,,,
Jam
geoglobe
calendar
Rabu, 27 Oktober 2010
Analisis Segmentasi dan Posisi Persaingan Produk Deterjen
Diposting oleh Anak Hilang di 09.21 0 komentar
Label: ITS Community
Selasa, 19 Oktober 2010
Analisis pasar pencarian dokumentasi yang digunakan untuk menginformasikan rencana kegiatan perusahaan terutama sekitar keputusan, pembelian,ekspansi / kontraksi, pembelian peralatan modal, kegiatan dari perusahaan itu sendiri .
Tujuan dari analisis pasar adalah menentukan daya tarik pasar dan berkembang untuk memahami peluang dan ancaman karena terkait dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
David A. Aaker menjabarkan dimensi berikut analisis pasar:
1.Ukuran pasar (sekarang dan masa depan)
Adalah jumlah pendapatan yang diterima dan potensi penjualan jika penggunaan produk itu diperluas yang sudah kita dapatkan dari berbagai sumber informasi.
2.Tingkat pertumbuhan pasar
Bisa diartikan dengan siklus hidup produk yang dapat diambil dengan cara peramalan sederhana yaitu dengan metode ekstrapolasi data historis ke masa depan
3.Pasar profitabilitas
Tingkat profitabilitas,atau keuntungan pasar rata-rata untuk dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui betapa sulitnya untuk membuat uang di pasar.dan tingkat profitabilitas yang berbeda dipasar yang berbeda pula.
4.Industri struktur biaya
Diartikan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan.
5.Saluran distribusi
ü saluran distribusi yang ada dapat digambarkan oleh bagaimana langsung mereka kepada pelanggan.
ü Tren dan saluran yang baru muncul - saluran baru dapat menawarkan kesempatan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif.
ü Struktur kekuasaan - misalnya, dalam kasus produk yang memiliki ekuitas merek kecil, pengecer memiliki kuasa atas negosiasi produsen dan dapat menangkap margin lebih.
6. Kecenderungan pasar
Hal ini dapat dicapai jika kita bias mengidentifikasikan dan mengevaluasi segmen pasar yang 7. Faktor kunci keberhasilan adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam rangka bagi perusahaan mencapai tujuan pemasaran.
Beberapa contoh faktor tersebut mencakup
Ø Akses ke sumber daya yang unik penting
Ø Kemampuan untuk mencapai skala ekonomi
Ø Akses ke saluran distribusi
Ø Kemajuan teknologi
Diposting oleh Anak Hilang di 08.09 0 komentar
Selasa, 09 Maret 2010
Salah satu software untuk hobbyst dan amatir yang cukup terkenal adalah 3D Gamestudio dari Conitec. Kamu bisa melihat websitenya di http://www.3dgamestudio.com. Software ini cukup mudah dipelajari, walaupun pada pertama kalinya anda bisa agak bingung melihat tampilannya yang ramai dengan berbagai ikon. Tetapi dengan mengikuti tutorialnya seperti yang saya bahas dalam buku pertama, dengan cepat anda bisa membuat sebuah game dengan genre FPS nyaris tanpa memprogram karena didalam software ini sudah ada beberapa template yang siap pakai. Ada 3 editor yang digunakan dalam 3D Gamestudio, yaitu world editor (wed) untuk membuat level, model editor (med) untuk membuat model 3D, dan script editor (sed) untuk scripting. Dengan adanya 3 editor ini maka anda dapat dikatakan sudah bisa membuat game 3d tanpa menggunakan tools yang lain. Namun dalam praktiknya anda juga harus menggunakan beberapa tool untuk membuat tekstur, terrain dan lain-lain. Mempelajari 3D Gamestudio membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dengan 3DGamemaker karena software ini memang bisa membuat game dengan fitur AAA yang dianggap sebagai standar komersil. Namun bisa dikatakan untuk membuat game yang apik dengan 3DGamestudio bukan pekerjaan yang mudah. Selain dibutuhkan artis yang membuat model dan tekstur yang bagus, juga dibutuhkan scripting yang bagus pula. Sekarang Conitec mengeluarkan scripting yang baru. Kalau dahulu mereka membuat C-Script maka seiring dengan meningkatnya teknologi game sebuah bahasa baru (hasil perbaikan dari C-Script) bernama Lite C dibuat untuk mendukung 3D Gamestudio. Scripting dengan Lite C masih lebih mudah dibanding dengan C++ langsung. Dengan kemudahan ini programmer diharapkan lebih fokus ke program game dibanding harus membangun seluruhnya dari awal dengan cara lama. Saingan dari 3D Gamestudio adalah Torque, dimana Torque lebih berkutat dengan programming sedangkan 3D Gamestudio masih memberikan kemudahan kepada pemula. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri. Tetapi dapat dikatakan dari sudut pandangan umum bahwa kurva belajar untuk 3D Gamestudio lebih singkat dibanding Torque. Minimal System Requirement:
Diposting oleh Anak Hilang di 08.26 0 komentar
Sabtu, 02 Januari 2010
Tugas Softskill Desain Permodelan grafik
Nama : Dwi Febriantoro
Kelas : 3IA06
NPM : 50407291
Tugas Animasi :
Diposting oleh Anak Hilang di 06.31 0 komentar